Pilar pertama NemuiNyimah,terdiri dari dua kata . kata nemui yang berarti tamu dan nyimah yang
berasal dari kata simah yang berati santun . masalah “ tamu” atau “pertemuan”
dimaksudkan sebagai eksistensi seseorang .orang dikatakan berhasil , jika
sanggup menjadi tamu yang baik atau bisa menjadi tuan rumah yang bisa menerima
tamu.
Apapun posisinya
baik sebagai tamu maupun tuan rumah ,maka yang menjadi ukurannya adalah “simah”
yang berarti santun .jadi sikap santun menjadi eksistensi seseorang dalam
komunitas masyarakat lampung.kesantunan seseorang itu bisa dalam bentuk
perilaku , tutur kata , dan juga dalam bentuk benda .jadi orang bisa dikatakan
santun jika bisa berlaku produktif.
Istilah ini juga
mengandung makna keterbukaan terhadap seluruh masyarakat pada siapapun yang
menjalin hubungan .tindakan ini merupakan penerapan dari prinsip membina tali
silaturahmi baik terhadap generasi sebelumnya maupun generasi sekarang dan
generasi yang akan datang .
Pilar kedua Nengah
dan nyappur,terdiri dari dua
kata yaitu, kata Nengah dan Nyappur .kata nengah memiliki tiga arti
yaitu: kerja keras,berketerampilan,dan bertanding.tetapi dalam hal ini haruslah
”nyappur “ yang berarti tenggang rasa
.
Baik Kerja Keras
,berketerampilan ,dan bertanding ketiganya memiliki nuansa persaingan ,kerja
keras dalam mencari sebanyak-banyak nyabertanding atau berkompetisi untuk
menampilkan sesuatu yang terbaik dan bertanding untuk menentukan sipa yang
terbaik.oleh karena itu yang di tuntut dalam “nengah nyappur “adalah
kompetitif.
Nengah nyappur
ini juga merupakan salah satu upaya masyarakat lampung untuk membekali diri
baik dari sisi intelektual maupun spiritual ,sehingga memiliki kemampuan dalam
mengorganisir isi alam untuk kemudian dimanfaat kan secara optimal bagi
kemakmuran masyarakat.
Pilar ketiga , Sakai
Sembaian , terdiri dari dua kata yaitu sakai dan sembaian .kata
sakai berasal dari kata akai yang
artinya terbuka dan bisa menerima sesuatu yang datangnya dari luar .sedangkan sambaian atau sumbai ( utusan ) yang
berarti memberi .dengan kata lain sakai
sambaian adalah sikap kooperatif atau gotong royong.
Pilar keempat,
Bejuluk Beadek ,berasal dari juluk adek terdiri dari dua kata yaitu juluk ,adalah nama baru ketika seseorang
mampu menancapkan cita-citanya .sedangkan adek adalah gelar atau nama baru yang yang
diberikan ketika cita-citanya itu telah tercapai.
Pemberian nama
itu melalui acara seghak sepei untuk juluk,dan upacara mepadun untuk adek .
bejuluk beadek juga merupakan salah satu sikap dari masyarakat lampung yang
mencerminkan pada kerendahan hati dan
kebesaran jiwa untuk saling menghormati baik dalam keluarga maupun dalam
masyarakat.
Itulah pilar
utama filosofi orang lampung yang didasari oleh Piil Pesenggiri atau
harga diri yang berperinsip agar orang lampung memiliki eksistensi.
Sumber : buku piil pesenggiri ,etos dan semangat
kelampungan,karya Christian Heru Cahyo Saputro.