EMPAT PILAR PENYANGGA MASYARAKAT LAMPUNG



Pilar pertama NemuiNyimah,terdiri dari dua kata . kata nemui yang berarti tamu dan nyimah yang berasal dari kata simah yang berati santun . masalah “ tamu” atau “pertemuan” dimaksudkan sebagai eksistensi seseorang .orang dikatakan berhasil , jika sanggup menjadi tamu yang baik atau bisa menjadi tuan rumah yang bisa menerima tamu.
Apapun posisinya baik sebagai tamu maupun tuan rumah ,maka yang menjadi ukurannya adalah “simah” yang berarti santun .jadi sikap santun menjadi eksistensi seseorang dalam komunitas masyarakat lampung.kesantunan seseorang itu bisa dalam bentuk perilaku , tutur kata , dan juga dalam bentuk benda .jadi orang bisa dikatakan santun jika bisa berlaku produktif.
Istilah ini juga mengandung makna keterbukaan terhadap seluruh masyarakat pada siapapun yang menjalin hubungan .tindakan ini merupakan penerapan dari prinsip membina tali silaturahmi baik terhadap generasi sebelumnya maupun generasi sekarang dan generasi yang akan datang .
Pilar kedua Nengah dan nyappur,terdiri dari dua kata yaitu, kata Nengah dan Nyappur .kata nengah memiliki tiga arti yaitu: kerja keras,berketerampilan,dan bertanding.tetapi dalam hal ini haruslah ”nyappur “ yang berarti tenggang rasa .
Baik Kerja Keras ,berketerampilan ,dan bertanding ketiganya memiliki nuansa persaingan ,kerja keras dalam mencari sebanyak-banyak nyabertanding atau berkompetisi untuk menampilkan sesuatu yang terbaik dan bertanding untuk menentukan sipa yang terbaik.oleh karena itu yang di tuntut dalam “nengah nyappur “adalah kompetitif.
Nengah nyappur ini juga merupakan salah satu upaya masyarakat lampung untuk membekali diri baik dari sisi intelektual maupun spiritual ,sehingga memiliki kemampuan dalam mengorganisir isi alam untuk kemudian dimanfaat kan secara optimal bagi kemakmuran masyarakat.
Pilar ketiga , Sakai Sembaian , terdiri dari dua kata yaitu sakai dan sembaian .kata sakai berasal dari kata akai yang artinya terbuka dan bisa menerima sesuatu yang datangnya dari luar .sedangkan sambaian atau sumbai  ( utusan ) yang berarti memberi .dengan kata lain sakai sambaian adalah sikap kooperatif atau gotong royong.
Pilar keempat, Bejuluk  Beadek ,berasal dari juluk adek terdiri dari dua kata yaitu juluk ,adalah nama baru ketika seseorang mampu menancapkan cita-citanya .sedangkan adek  adalah gelar atau nama baru yang yang diberikan ketika cita-citanya itu telah tercapai.
Pemberian nama itu melalui acara seghak sepei untuk juluk,dan upacara mepadun untuk adek . bejuluk beadek juga merupakan salah satu sikap dari masyarakat lampung yang mencerminkan pada kerendahan hati  dan kebesaran jiwa untuk saling menghormati baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat.
Itulah pilar utama filosofi orang lampung yang didasari oleh Piil Pesenggiri atau harga diri yang berperinsip agar orang lampung memiliki eksistensi.
Sumber : buku piil pesenggiri ,etos dan semangat kelampungan,karya Christian Heru Cahyo Saputro.